Minggu, 25 Oktober 2015

MEMBANGKITKAN MOTIVASI DENGAN JANJI DAN ANCAMAN



MAKALAH
MEMBANGKITKAN MOTIVASI DENGAN JANJI DAN ANCAMAN
DisusunUntukMemenuhiTugasMata kuliah tafsir tarbawi 2
Dosen Pengampu: Mahbub junaidi M.th. I


Oleh:
AINUL ROFIQOH (020121102)


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM
LAMONGAN
2015


KATA PENGANTAR


 


segala puji hanya bagi Allah SWT. Yang menciptakan manusia berpasang-pasang dan membekalinya dengan berbagai karakter berfikir, sehingga diciptakan mereka sebagai pemimpin di muka bumi ini. Dengan  hanya berucap hamdalah karena atas rahmat Allah semata saya berhasil menyelesaikan makalah saya yang berjudul “MEMBANGKITKAN MOTIVASI DENGAN JANJI DAN ANCAMAN
Tidak lupa pula kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu  penulisan makalah kami. Terutama Bapak H.M. Afif Hasbullah, SH., S.Ag.M.Hum.Selaku rektor UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM, segenap jajaran dekan Drs.H.Abd Wahib Sholeh, M.Ag. dan Bapak Mahbub Junaidi,M.Th.I selaku dosen pengampu sekaligus kepala jurusan Fakultas Agama Islam.
Pada akhirnya, kami hanya bisa kembali menyandarkan seluruh beban kami dan cita-cita kami kepada Allah SWT semata, karena hanya Dialah Yang Maha Mengetahui atas makalah kami ini. Kami menyadari  bahwa tulisan kami ini masih kurang dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami butuhkan. Kami berharap semoga makalah kami ini memberi manfaat kepada seluruh pihak
                                         Lamongan, 22 oktober  2015





 penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................           i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ...           ii
 DAFTAR ISI..................................................................................................           iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LatarBalakang............................................................................................ ...           1
1.2. RumusanMasalah....................................................................................... ...           2
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................           2                       
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Qur’an surat Al- maidah ayat 9-10............................................................. ...           3
2.2  Qur’an surat An-nisa’ ayat 56-57............................................................... ...           5
2.3  Qur’an surat Al- hajj ayat
BAB III  PENUTUP
3.1.Simpulan.....................................................................................................           17
     DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... ...           19





BAB I
PENDAHULUAN
A.    latar belakang
Al-Qur’an tidak hanya sebagai petunjuk bagi suatu umat tertentu dan untuk periode waktu tertentu, melainkan menjadi petunjuk yang universal dan sepanjang waktu.Al-Qur’an adalah eksis bagi setiap zaman dan tempat.Petunjuknya sangat luas seperti luasnya umat manusia dan meliputi segala aspek kehidupan.
Bukan saja ilmu-ilmu keislaman yang digali secara langsung dari Al-Qur’an, seperti ilmu tafsir, fikih dan Tauhid, akan tetapi Al-Qur’an juga merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi, karena banyaks ekali isyarat-isyarat Al-Qur’an yang membicarakan persoalan-persoalan sains dan teknologi dan bidang keilmuan lainnya.
Point utama pembahasan ini adalah mencari upaya yang sungguh-sungguh agar pendidikan Islam menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Pencerdasan akal pikiran dan sekaligus pencerdasan Qalbu merupakan langkah yang sangat efektif dalam membangun bangsa yang saat ini memerlukan generasi-generasi memiliki kecerdasan intelektual dan cerdas Qalbunya. Kedua kecerdasan ini hanya akan diperoleh bilamana lembaga pendidikan menggali dan menyalami nilai-nilai yang diajarkan Al-Qur’an dalam membangun kualitas Sumber Daya Umat (SDU) yang berkualitas dengan cara mengaktualisasikan nilai-nilai Qurani dalam system pendidikan Islam.
Dengan ini kami akan membahas membangkitkan motivasi dengan janji dan ancaman menurut surat al- maidah, surat an-nisa’ dan surat al-hajj.





B.      Rumusan masalah
berdasarkan latar belakang di atas rumusam masalah ialah sebagai berikut:
1.      Bagaimana tafsiran Qur’an surat Al- maidah ayat 9-10?
2.      Bagaimana tafsiran Qur’an surat An- nisa’  ayat 56-57?
3.      Bagaimana tafsiran Qur’an surat Al-hajj ayat 51-52?

C.    Tujuan masalah
berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan masalah ialah sebagai berikut:
1.      untuk mengetahui penafsiran Qur’an dari surat al- maidah ayat 9-10
2.      untuk mengetahui penafsiran Qur’an An- nisa’ ayat 56-57
3.      Untuk mengetahui penafsiran Qur’an Al-hajj ayat 51-52
4.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah tafsir tarbawi 2














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Al- maidah ayat 9-10

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ (٩) وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ           الْجَحِيمِ (١٠)
Artinya:
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.  (5: 9)
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka.  (5: 10)[1]
Kedua ayat ini mirip dengan ayat-ayat al-Quran lainnya, dimana banyak disebutkan, mengenai balasan di akhirat, baik berupa siksa atau pahala dari Allah Swt. Balasan bisa dikarenakan kekufuran dan keimananan atau perbuatan buruk dan baik. Dalam masalah balasan ini, Allah Swt tidak membedakan kaum dan kelompok manapun, mereka  yang beriman akan dimasukkan kedalam surga, sementara  musuh-musuh-Nya dimasukkan kedalam neraka.
Pada ayat sebelumnya beberapa kali telah dipesankan agar menjaga keadilan dan takwa. Ayat-ayat ini juga mengatakan, selama dua masalah ini kalian jaga, maka kalian termasuk orang-orang Mukmin yang sebenarnya, dan akan dimasukkan kedalam surga. Dan jika tidak,maka kalian akan masuk ke dalam barisan orang-orang Kafir serta akan dimasukkan ke dalam neraka.



Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1.  Surga dan neraka adalah janji Allah kepada orang-orang Mukmin dan Kafir. Sedangkan Allah Swt tidak akan pernah mengingkari janji-janji-Nya.
2.  Perbuatan-perbuatan yang baik juga bisa menutupi dan mengapuskan kesalahan-kesalahan pada masa lalu, sekaligus merupakan jalan untuk memperoleh pahala dan balasan Allah Swt.
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh . yaitu amal yang membuat beresnya nasib hamba-hamba Allah pada diri mereka maupun dalam kaitannya dengan hubungan social mereka. Diantaranya yang terpenting , ialah keadilan sama mereka dan bertakwa kepada Allah dalam segala hal.
Sesudah itu, Alllah SWT. Menerangkan apa yang dia janjikan kepada mereka, setelah Dia katakan tadi secara umum, yang tujuannya supaya hati tertuju untuk menyakan. Jadi, ketika jawaban itu tiba, hal itu akan lebih mantap dalam hati, dan janji pun semakin kokoh.
لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
Maksudnya bahwa iman dan amal sholeh dapat menutup dan menghapus dari dalam hati bekas-bekas  perbuatan yang sudah-sudah , yang melekat padanya. Sehingga hati , kemudian di liputi  cinta kepda kebenaran dan kebaikan , dan dapat mencapai alam kesucian dan kebersihan. Adapun pahala besar, yang di maksud ialah bahasan yang berlipat ganda atas keimanan dan amal sholeh, sebagai anugerah dan rahmat dari Allah.
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Al kufru di sini , maksudnya kafir terhadap allah dan rasulnya, tanpa perbedaan antara kafir terhadap sebagian.
 Adapun ayat-ayat allah ada dua bagian, yaitu ayat-ayat allah yang dia turunkan kepada rasul-rasulnya, dan satu lagi, ayat-ayat alllah yang ada dalam tiap-tiap diri dan alam sekelilingnya , yang menunjikkan atas keesaan tuhan , kesempurnaan, kekuasaan, dan iradatnya, di samping atas kebenaran para utusanya  para utusanya tentang apa yang mereka sampaikan.
Al-jahim ialah api yang besar sebagaimana firman allah ta’ala dalam kisahnya tentang kaum nabi ibrohim.
قالبنو له بنين فالقوه في الجحيم
Maksud ayat bahwa orang orang kafir yang mendustakan ayat-ayat kami mereka akan di campakkan ke dalam api yang  besar (neraka) yang  telah allah sediakan  untuk siapa saja yang kafir  dan mendustakan ayat allah  karena jiwa mereka telah rusak dan hati mereka  telah di  kuasai oleh perbuatan- perbutan buruk sehingga mereka menjadi tuli dan buta sehingga tidak bsa melihat kebenaran.[2]

B.     Surat An-nisa’ ayat 56-57
Ayat 56-57: Perbandingan antara kenikmatan penghuni surga dan azab penghuni neraka
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا (٥٦) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلا ظَلِيلا (٥٧
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana.
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.[3]
     Dalam ayat terdahulu allah menerangkan bahwa di antara orang-orang yang di seru supaya membenarkan para nabi , ada segolongan yang menjauhi dengan berpaling dari mengikuti kebenaran, kemudian mengancam orang yang berpaling itu dengan neraka jahannam yang menyala-nyala. Dalam ayat ini Allah merinci ancaman itu dengan menerangkan ihwal kedua golongan dan balasan yang di peroleh masing-masing golongan pada hari kiamat.[4]
 إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا
Allah ta’ala menyediakan untuk orang-orang yang mengingkari ayat-ayatnya yang di turunkan kepada nabinya neraka menyala-nyala  yang memanggang dan membakar tubuh mereka sampai kehilangan perasaanya.
كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا
Setelah kulit itu kehilangan perasaan dan hidup, maka di ganti dengan kulit lain dan dapat merasakan kenyerian azab.
Kemudian Allah menerangkan  لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ
Agar mereka terus menerus merasakan azab , karena perasaan sampai kepada diri melalui kehidupan pada kulit . hal ini menghilangkan dugaan yang barang kali menghinggapi sebagian manusia , krna menganalogikan apa yang mereka ketahui di dunia bahwa orang yang terbiasa merasakan kenyerian perasaanya akan kebal terhadapnya dan terbiasa . sebagaimana terbukti pada kebanyakan penyakit yang berkepanjangan .
Kemudian Allah menguatkan   إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi berkuasa , tidak ada suatupun yang menghalanginya untuk melaksanakan apa yang telah di janjikan dan di ancam_Nya. Dia maha bijaksana , memberikan hukuman pada orang yang di hukumnya sesuai dengan kebijaksanaanya. Diantara kebijaksanaanya adalah dia mempertalikan sebab dengan musabab , sehingga tidak ada seorangpun yang dapat menggagalkan urusan-Nya. Sebagaimana dia menjanjikan kekufuran dan maksiat sebagai sebab siksa. Seperti tersebut dalam ayat terdahulu . maka dia menjadikan iman dan amal sholeh sbg sebab mendapatkan nikmatnya itu sebagaimana yang di terangkan dengan firman
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan rasul-Nya akan di masukkan dalam surga , mereka merasakan nikmatnya yang agung sebagai balasan dari ketundukan mereka kepada tuhan dan mengerjakan amal sholeh , sebab, iman saja tidak cukup untuk menyucikan diri dan mempersiapkanya untuk menerima balasan ini , tetapi harus di sertai dengan mengerjakan amal sholeh , yang dengan itu seseorang merasa dekat kepada tuhanya serta merasakan kebesaran-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya.
لَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ
Di surga mereka mempunyai istri-istri yang bersih dari segala aib jasmaniah dan akhlaq. Pada diri para isti itu tidak ada sesuatupun yang membuat mereka khawatir terhadapnya dan menodai kebersihan mereka . dengan demikian sempurnalah kebahagiaan dan kegembiraan mereka di dalam kehidupan itu kehidupan yang hakekatnya tidak kita ketahui , tetapi kita fahami dengan jalan perumpaan dan menganalogikan yang gaib dengan yang nyata.
وَنُدْخِلُهُمْ ظِلا ظَلِيلا

Kami tempatkan mereka di tempat yang tidak panas dan tidak pula dingin. Terdapat isyarat pada kenikmatan dan kesenangan hidup yang sempurna.[5]
     Dari ayat di atas mengajarkan kepada manusia bahwasanya dengan ancaman dan janji bisa membangkitkan motivasi para manusia untuk berbuat baik dan mengikuti nabi serta para rasulnya. bagi manusia yang mempercayainya maka dia akan takut akan azab Allah dan akan mendambakan surga. Dalam ayat ini memberikan pengajaran untuk mendidik manusia agar menjadi maanusia yang baik. memberikan petunjuk kepada anak didiknya melalui petunjuk dari sebab dan akibat. Menunjukkan keadilan atas hukuman sesuai sebab dan akan menimbulkan akibat sesuai apa yang di kerjakan.

C.    Surat Al-Hajj 51-52
وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (٥١) وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلا نَبِيٍّ إِلا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (٥٢
Artinya:
 Tetapi orang-orang  yang berusaha  menentang  ayat-ayat  Kami  dengan maksud melemahkan (kemauan untuk beriman), mereka  itu  adalah penghuni-penghuni  neraka Jahim.
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul  dan tidak pula seorang nabi  sebelum engkau (Muhammad), melainkan  apabila  dia mempunyai  suatu  keinginan, setan pun memasukkan  godaan-godaan ke dalam  keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang  dimasukkan  setan  itu. Dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya.  Dan Allah Maha Mengetahui  lagi  Maha bijaksana.[6]
وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Orang-orang yang gigih menolak da’wah agama dan mendustakanya serta menghalang-halangi manusia untuk mengikuti nabi SAW. Dengan perkiraan , bahwa mereka dapat melemahkan kami, dan bahwa mereka tidak akan pernah bisa keluar daripadanya .

senada dengan ayat tersebut ialah firman Allah
الذين كفروا و صدوا عن سبيل الله زدناهم عذابا فوق العذاب بما كانوايفسدون
Orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah, kami tambahkan mereka di atas siksaan, di sebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. (an –nahl.16:8)
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلا نَبِيٍّ إِلا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak pula seorang nabi , melainkan apabila ia mempunyai suatu keinginan setanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keingnan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana.
Kami tidak mengutus seorang rasul/nabipun sebelumnya kecuali apabila dia membacakan wahyu yang di turunkan kepadanya . maka setan melemparkan keraguan terhadap apa yang di bacakan itu kepada para pendengarnya, sehingga suatu kaum mengatakan bahwa ia adalah sihir dan kaum yang lain mengatakan beliau menukil apa apa yang di bacanya itu dari sebagian orang terdahulu. Demikianlah seterusnya mereka melemparkan berbagai kebatilan yang mereka ada-ada kan secara dusta.
فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ
Maka Allah swt melenyapkan semua khurafat (penyimpangan) yang melekat  pada sebagian jiwa itu dengan menjadikan bagi agama orang-orang yang membelanya, dan melenyapkan kesalahfahaman kemudian menjadikan ayat-ayat-Nya kokoh dan tetap (mukhkamat) tanpa bisa di tolak samasekali.
Ringkasan . ketika Allah menurunkan Al-Qur’an dan Rasulullah saw. Membacanya, orang-orang musyrik mengatakan apa yang telah di katakanya tentang Al-Qur’an itu. Kemudian ketika yang haq tampak  dengan jelas , perang badar datang, dan Allah menenangkan kaum muslimin yang di beri kabar gembira oleh kitabnya dengan kemenangan atas musuh .
فلينصر ن الله من ينصره ان الله لقوي عزيز
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang-orang yang menolong agamanya sesungguhnya Allah benar-benar maha kuat lagi maha perkasa  (al-hajj, 22 :40)
Maka teranglah perkaranya bagi mereka , dan masuklah musuh ke dalam agama mereka secara berbondong-bondong.
وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Allah maha mengetahui segala sesuatu di antaranya ialah apa yang di lontarkan oleh setan dan para penolongnya, maka dia membalas mereka atas perbuatan itu dengan balasan yang teramat berat . dan maha bijaksana dalam segala perbuatanya.
Dalam ayat-ayat ini Allah menjanjikan jenis pendustaan yang lain , yaitu menyebarkan keragu-raguan mereka terhadap al-quran yang di bacakan rasul kepada para penolongnya agar mereka membantah beliau dengan bathil dan mengembalikan kebenaran yang beliau bawa . sehingga hal inimenimbulkan cobaan bagi orang-orang yang imnaya lemah dan orang kafir , serta agar kaum mukminin semakin beriman dan yakin , bahwa Al-Qur’an itu adalh yang Haq datang dari tuhan mereka sehingga hati mereka tunduk kepadanya Allah menjelaskan bahwa yang demikian itu menjadi keadaan mereka hingga mereka mati atau di timpa azab. Yang hakekatnya yang tidak dapat di gambarkan . setelah itu Allah mengambil keputusan diantara para hambanya lalu dia memasukkan orang yang beriman dan beramal sholeh ke dalam surga yang penuh kenikmatan dan membalas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya . sedang mereka dalam keadaan ragu terhadap risalah rasulnya dengan azab yang menghinakan . sebagai balasan yang setimpal dengan kekotoran dan pengotoran mereka terhadap dirinya sendiri dengan akidah yang menyimpang dan perbuatan yang buruk.[7]
Dari ayat-ayat di atas mengandung nilai pendidikan sebagai berikut:
1.      Dengan janji dan ancaman bisa dijadikan metode dalam meningkatkan belajar anak didik.
2.      Mengajarkan bahwa perbuatan sekarang menentukan masa depan, jika sekarang sungguh-sungguh maka dia akan berhasil, jika sekarang bermalas-malasan maka akan gagal. Jika sekarang melakukan amal sholeh maka kelak akan masuk surga, namun jika sekarang melakukan kemaksiatan maka kelak akan masuk neraka.




BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan

1.      Surga dan neraka adalah janji Allah kepada orang-orang Mukmin dan Kafir. Sedangkan Allah Swt tidak akan pernah mengingkari janji-janji-Nya.
2.       Perbuatan-perbuatan yang baik juga bisa menutupi dan mengapuskan kesalahan-kesalahan pada masa lalu, sekaligus merupakan jalan untuk memperoleh pahala dan balasan Allah Swt.
3.      Dengan janji dan ancaman bisa dijadikan metode dalam meningkatkan belajar anak didik.
4.      Mengajarkan bahwa perbuatan sekarang menentukan masa depan, jika sekarang sungguh-sungguh maka dia akan berhasil, jika sekarang bermalas-malasan maka akan gagal. Jika sekarang melakukan amal sholeh maka kelak akan masuk surga, namun jika sekarang melakukan kemaksiatan maka kelak akan masuk neraka.

B.     Saran
   Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sagat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.



  
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maragi, Ahmad Mustofa. 1993. Tafsir Al-Maragi, Terjemahan Bahrun Abu Bakar dkk. Semarang: PT. Karya Toha Putra.








[1]  http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-al-maidah-ayat-7-14. di akses pada tgl 20 oktober 2015, jam 10:36

[2] Ahmad mustofa al-maraghi. Tafsir al maraghi . (semarang:  pt karya toha putra 1989 )Hal.

[3] http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-nisa-ayat-56-63. di akses pada tgl. 20 oktober 2015, jam 10: 11
[4] Ahmad mustofa al-maraghi. Tafsir al maraghi . (semarang:  pt karya toha putra 1989 )Hal.106

[5] Ahmad mustofa al-maraghi. Tafsir al maraghi . (semarang:  pt karya toha putra 1989 )Hal.110

[7] Ahmad mustofa al-maraghi. Tafsir al maraghi . (semarang:  pt karya toha putra 1989 )Hal.108