MAKALAH
MEMBANGKITKAN
MOTIVASI DENGAN JANJI DAN ANCAMAN
Dosen Pengampu: Mahbub junaidi M.th. I

Oleh:
AINUL ROFIQOH (020121102)
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM
LAMONGAN
2015
KATA PENGANTAR
segala puji hanya bagi Allah SWT. Yang menciptakan manusia
berpasang-pasang dan membekalinya dengan berbagai karakter berfikir, sehingga
diciptakan mereka sebagai pemimpin di muka bumi ini. Dengan hanya berucap hamdalah karena atas
rahmat Allah semata saya berhasil menyelesaikan makalah saya yang berjudul
“MEMBANGKITKAN MOTIVASI DENGAN JANJI DAN ANCAMAN”
Tidak lupa pula kami ucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah kami. Terutama Bapak H.M.
Afif Hasbullah, SH., S.Ag.M.Hum.Selaku rektor UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM,
segenap jajaran dekan Drs.H.Abd Wahib Sholeh, M.Ag. dan Bapak Mahbub
Junaidi,M.Th.I selaku dosen pengampu sekaligus kepala jurusan Fakultas Agama
Islam.
Pada akhirnya, kami hanya bisa kembali
menyandarkan seluruh beban kami dan cita-cita kami kepada Allah SWT semata,
karena hanya Dialah Yang Maha Mengetahui atas makalah kami ini. Kami
menyadari bahwa tulisan kami ini masih
kurang dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami butuhkan. Kami berharap semoga makalah kami ini memberi manfaat kepada
seluruh pihak
Lamongan, 22 oktober 2015
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... … i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................. … iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LatarBalakang............................................................................................ ... 1
1.2. RumusanMasalah....................................................................................... ... 2
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................... … 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Qur’an surat Al- maidah ayat 9-10............................................................. ... 3
2.2 Qur’an surat An-nisa’ ayat 56-57............................................................... ... 5
2.3 Qur’an surat Al- hajj ayat
BAB III PENUTUP
3.1.Simpulan..................................................................................................... … 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... ... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
latar belakang
Al-Qur’an tidak
hanya sebagai petunjuk bagi suatu umat tertentu dan untuk periode waktu
tertentu, melainkan menjadi petunjuk yang universal dan sepanjang
waktu.Al-Qur’an adalah eksis bagi setiap zaman dan tempat.Petunjuknya sangat
luas seperti luasnya umat manusia dan meliputi segala aspek kehidupan.
Bukan saja
ilmu-ilmu keislaman yang digali secara langsung dari Al-Qur’an, seperti ilmu
tafsir, fikih dan Tauhid, akan tetapi Al-Qur’an juga merupakan sumber ilmu
pengetahuan dan teknologi, karena banyaks ekali isyarat-isyarat Al-Qur’an yang
membicarakan persoalan-persoalan sains dan teknologi dan bidang keilmuan lainnya.
Point utama
pembahasan ini adalah mencari upaya yang sungguh-sungguh agar pendidikan Islam
menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa.Pencerdasan akal pikiran dan sekaligus pencerdasan Qalbu merupakan
langkah yang sangat efektif dalam membangun bangsa yang saat ini memerlukan
generasi-generasi memiliki kecerdasan intelektual dan cerdas Qalbunya. Kedua
kecerdasan ini hanya akan diperoleh bilamana lembaga pendidikan menggali dan
menyalami nilai-nilai yang diajarkan Al-Qur’an dalam membangun kualitas Sumber
Daya Umat (SDU) yang berkualitas dengan cara mengaktualisasikan nilai-nilai
Qurani dalam system pendidikan Islam.
Dengan ini kami akan membahas membangkitkan motivasi dengan janji
dan ancaman menurut surat al- maidah, surat an-nisa’ dan surat al-hajj.
B.
Rumusan masalah
berdasarkan latar belakang di atas rumusam masalah ialah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana
tafsiran Qur’an surat Al- maidah ayat 9-10?
2.
Bagaimana
tafsiran Qur’an surat An- nisa’ ayat
56-57?
3.
Bagaimana
tafsiran Qur’an surat Al-hajj ayat 51-52?
C.
Tujuan masalah
berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan masalah ialah sebagai
berikut:
1.
untuk
mengetahui penafsiran Qur’an dari surat al- maidah ayat 9-10
2.
untuk
mengetahui penafsiran Qur’an An- nisa’ ayat 56-57
3.
Untuk
mengetahui penafsiran Qur’an Al-hajj ayat 51-52
4.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah tafsir tarbawi 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Al- maidah ayat 9-10
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ (٩) وَالَّذِينَ كَفَرُوا
وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (١٠)
Artinya:
Allah telah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar. (5: 9)
Adapun orang-orang yang kafir dan
mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka. (5:
10)[1]
Kedua ayat ini mirip dengan ayat-ayat al-Quran lainnya, dimana
banyak disebutkan, mengenai balasan di akhirat, baik berupa siksa atau
pahala dari Allah Swt. Balasan bisa dikarenakan kekufuran dan keimananan atau
perbuatan buruk dan baik. Dalam masalah balasan
ini, Allah Swt tidak membedakan kaum dan kelompok manapun,
mereka yang beriman akan dimasukkan kedalam surga,
sementara musuh-musuh-Nya dimasukkan kedalam neraka.
Pada ayat sebelumnya beberapa kali telah dipesankan agar menjaga
keadilan dan takwa. Ayat-ayat ini juga mengatakan, selama dua masalah ini
kalian jaga, maka kalian termasuk orang-orang Mukmin yang sebenarnya, dan
akan dimasukkan kedalam surga. Dan jika tidak,maka kalian akan masuk ke
dalam barisan orang-orang Kafir serta akan dimasukkan ke dalam neraka.
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang
dapat dipetik:
1. Surga dan neraka adalah janji Allah
kepada orang-orang Mukmin dan Kafir. Sedangkan Allah Swt tidak
akan pernah mengingkari janji-janji-Nya.
2. Perbuatan-perbuatan yang baik juga bisa menutupi dan
mengapuskan kesalahan-kesalahan pada masa lalu, sekaligus merupakan jalan untuk
memperoleh pahala dan balasan Allah Swt.
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal
sholeh . yaitu amal yang membuat beresnya nasib hamba-hamba Allah pada diri
mereka maupun dalam kaitannya dengan hubungan social mereka. Diantaranya yang
terpenting , ialah keadilan sama mereka dan bertakwa kepada Allah dalam segala
hal.
Sesudah itu, Alllah SWT. Menerangkan apa yang dia janjikan kepada
mereka, setelah Dia katakan tadi secara umum, yang tujuannya supaya hati
tertuju untuk menyakan. Jadi, ketika jawaban itu tiba, hal itu akan lebih
mantap dalam hati, dan janji pun semakin kokoh.
لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
Maksudnya bahwa iman dan amal sholeh dapat menutup dan menghapus
dari dalam hati bekas-bekas perbuatan
yang sudah-sudah , yang melekat padanya. Sehingga hati , kemudian di
liputi cinta kepda kebenaran dan
kebaikan , dan dapat mencapai alam kesucian dan kebersihan. Adapun pahala
besar, yang di maksud ialah bahasan yang berlipat ganda atas keimanan dan amal
sholeh, sebagai anugerah dan rahmat dari Allah.
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ
الْجَحِيمِ
Al kufru di sini , maksudnya kafir terhadap allah dan rasulnya,
tanpa perbedaan antara kafir terhadap sebagian.
Adapun ayat-ayat allah ada dua bagian, yaitu
ayat-ayat allah yang dia turunkan kepada rasul-rasulnya, dan satu lagi,
ayat-ayat alllah yang ada dalam tiap-tiap diri dan alam sekelilingnya , yang
menunjikkan atas keesaan tuhan , kesempurnaan, kekuasaan, dan iradatnya, di
samping atas kebenaran para utusanya
para utusanya tentang apa yang mereka sampaikan.
Al-jahim ialah api yang besar sebagaimana firman allah ta’ala dalam
kisahnya tentang kaum nabi ibrohim.
قالبنو
له بنين فالقوه في الجحيم
Maksud ayat
bahwa orang orang kafir yang mendustakan ayat-ayat kami mereka akan di
campakkan ke dalam api yang besar
(neraka) yang telah allah sediakan untuk siapa saja yang kafir dan mendustakan ayat allah karena jiwa mereka telah rusak dan hati
mereka telah di kuasai oleh perbuatan- perbutan buruk
sehingga mereka menjadi tuli dan buta sehingga tidak bsa melihat kebenaran.[2]
B. Surat An-nisa’ ayat 56-57
Ayat 56-57:
Perbandingan antara kenikmatan penghuni surga dan azab penghuni neraka
إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ
بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ
عَزِيزًا حَكِيمًا (٥٦) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
أَبَدًا لَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلا ظَلِيلا (٥٧
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti
dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana.
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, kelak akan Kami
masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya. Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang
suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.[3]
Dalam ayat
terdahulu allah menerangkan bahwa di antara orang-orang yang di seru supaya
membenarkan para nabi , ada segolongan yang menjauhi dengan berpaling dari
mengikuti kebenaran, kemudian mengancam orang yang berpaling itu dengan neraka
jahannam yang menyala-nyala. Dalam ayat ini Allah merinci ancaman itu dengan
menerangkan ihwal kedua golongan dan balasan yang di peroleh masing-masing
golongan pada hari kiamat.[4]
إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا
Allah ta’ala menyediakan untuk orang-orang yang
mengingkari ayat-ayatnya yang di turunkan kepada nabinya neraka
menyala-nyala yang memanggang dan
membakar tubuh mereka sampai kehilangan perasaanya.
كُلَّمَا نَضِجَتْ
جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا
Setelah kulit itu kehilangan perasaan dan hidup, maka di
ganti dengan kulit lain dan dapat merasakan kenyerian azab.
Kemudian Allah menerangkan لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ
Agar mereka terus menerus merasakan azab , karena
perasaan sampai kepada diri melalui kehidupan pada kulit . hal ini
menghilangkan dugaan yang barang kali menghinggapi sebagian manusia , krna
menganalogikan apa yang mereka ketahui di dunia bahwa orang yang terbiasa
merasakan kenyerian perasaanya akan kebal terhadapnya dan terbiasa .
sebagaimana terbukti pada kebanyakan penyakit yang berkepanjangan .
Kemudian Allah menguatkan إِنَّ اللَّهَ كَانَ
عَزِيزًا حَكِيمًا
Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi berkuasa , tidak ada
suatupun yang menghalanginya untuk melaksanakan apa yang telah di janjikan dan
di ancam_Nya. Dia maha bijaksana , memberikan hukuman pada orang yang di
hukumnya sesuai dengan kebijaksanaanya. Diantara kebijaksanaanya adalah dia
mempertalikan sebab dengan musabab , sehingga tidak ada seorangpun yang dapat
menggagalkan urusan-Nya. Sebagaimana dia menjanjikan kekufuran dan maksiat
sebagai sebab siksa. Seperti tersebut dalam ayat terdahulu . maka dia menjadikan
iman dan amal sholeh sbg sebab mendapatkan nikmatnya itu sebagaimana yang di
terangkan dengan firman
وَالَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan
membenarkan rasul-Nya akan di masukkan dalam surga , mereka merasakan nikmatnya
yang agung sebagai balasan dari ketundukan mereka kepada tuhan dan mengerjakan
amal sholeh , sebab, iman saja tidak cukup untuk menyucikan diri dan
mempersiapkanya untuk menerima balasan ini , tetapi harus di sertai dengan
mengerjakan amal sholeh , yang dengan itu seseorang merasa dekat kepada tuhanya
serta merasakan kebesaran-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya.
لَهُمْ فِيهَا
أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ
Di surga mereka mempunyai istri-istri yang bersih dari
segala aib jasmaniah dan akhlaq. Pada diri para isti itu tidak ada sesuatupun
yang membuat mereka khawatir terhadapnya dan menodai kebersihan mereka . dengan
demikian sempurnalah kebahagiaan dan kegembiraan mereka di dalam kehidupan itu
kehidupan yang hakekatnya tidak kita ketahui , tetapi kita fahami dengan jalan
perumpaan dan menganalogikan yang gaib dengan yang nyata.
وَنُدْخِلُهُمْ ظِلا
ظَلِيلا
Kami tempatkan mereka di tempat yang tidak panas dan
tidak pula dingin. Terdapat isyarat pada kenikmatan dan kesenangan hidup yang
sempurna.[5]
Dari ayat di atas mengajarkan kepada manusia bahwasanya dengan ancaman
dan janji bisa membangkitkan motivasi para manusia untuk berbuat baik dan
mengikuti nabi serta para rasulnya. bagi manusia yang mempercayainya maka dia
akan takut akan azab Allah dan akan mendambakan surga. Dalam ayat ini
memberikan pengajaran untuk mendidik manusia agar menjadi maanusia yang baik.
memberikan petunjuk kepada anak didiknya melalui petunjuk dari sebab dan
akibat. Menunjukkan keadilan atas hukuman sesuai sebab dan akan
menimbulkan akibat sesuai apa yang di kerjakan.
C. Surat
Al-Hajj 51-52
وَالَّذِينَ
سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (٥١) وَمَا
أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلا نَبِيٍّ إِلا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى
الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ
ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (٥٢
Artinya:
Tetapi orang-orang yang berusaha
menentang ayat-ayat Kami dengan maksud melemahkan (kemauan
untuk beriman), mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka Jahim.
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak pula seorang
nabi sebelum engkau (Muhammad), melainkan
apabila dia mempunyai suatu
keinginan, setan pun memasukkan
godaan-godaan ke dalam
keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan
setan itu. Dan Allah akan
menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha bijaksana.[6]
وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ
الْجَحِيمِ
Orang-orang yang gigih menolak da’wah agama dan mendustakanya serta
menghalang-halangi manusia untuk mengikuti nabi SAW. Dengan perkiraan , bahwa
mereka dapat melemahkan kami, dan bahwa mereka tidak akan pernah bisa keluar
daripadanya .
senada dengan ayat tersebut ialah firman Allah
الذين كفروا و صدوا عن سبيل الله زدناهم عذابا فوق العذاب بما
كانوايفسدون
Orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia
dari jalan Allah, kami tambahkan mereka di atas siksaan, di sebabkan mereka
selalu berbuat kerusakan. (an –nahl.16:8)
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلا نَبِيٍّ إِلا
إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا
يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang
rasulpun dan tidak pula seorang nabi , melainkan apabila ia mempunyai suatu
keinginan setanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keingnan itu, dan Allah
menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana.
Kami tidak mengutus seorang rasul/nabipun
sebelumnya kecuali apabila dia membacakan wahyu yang di turunkan kepadanya .
maka setan melemparkan keraguan terhadap apa yang di bacakan itu kepada para
pendengarnya, sehingga suatu kaum mengatakan bahwa ia adalah sihir dan kaum
yang lain mengatakan beliau menukil apa apa yang di bacanya itu dari sebagian
orang terdahulu. Demikianlah seterusnya mereka melemparkan berbagai kebatilan
yang mereka ada-ada kan secara dusta.
فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ
آيَاتِهِ
Maka Allah swt
melenyapkan semua khurafat (penyimpangan) yang melekat pada sebagian jiwa itu dengan menjadikan bagi
agama orang-orang yang membelanya, dan melenyapkan kesalahfahaman kemudian
menjadikan ayat-ayat-Nya kokoh dan tetap (mukhkamat) tanpa bisa di tolak
samasekali.
Ringkasan . ketika
Allah menurunkan Al-Qur’an dan Rasulullah saw. Membacanya, orang-orang musyrik
mengatakan apa yang telah di katakanya tentang Al-Qur’an itu. Kemudian ketika
yang haq tampak dengan jelas , perang badar
datang, dan Allah menenangkan kaum muslimin yang di beri kabar gembira oleh
kitabnya dengan kemenangan atas musuh .
فلينصر
ن الله من ينصره ان الله لقوي عزيز
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang-orang
yang menolong agamanya sesungguhnya Allah benar-benar maha kuat lagi maha
perkasa (al-hajj, 22 :40)
Maka teranglah perkaranya bagi mereka , dan
masuklah musuh ke dalam agama mereka secara berbondong-bondong.
وَاللَّهُ
عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Allah maha mengetahui segala sesuatu di
antaranya ialah apa yang di lontarkan oleh setan dan para penolongnya, maka dia
membalas mereka atas perbuatan itu dengan balasan yang teramat berat . dan maha
bijaksana dalam segala perbuatanya.
Dalam ayat-ayat ini Allah menjanjikan jenis
pendustaan yang lain , yaitu menyebarkan keragu-raguan mereka terhadap al-quran
yang di bacakan rasul kepada para penolongnya agar mereka membantah beliau
dengan bathil dan mengembalikan kebenaran yang beliau bawa . sehingga hal
inimenimbulkan cobaan bagi orang-orang yang imnaya lemah dan orang kafir ,
serta agar kaum mukminin semakin beriman dan yakin , bahwa Al-Qur’an itu adalh
yang Haq datang dari tuhan mereka sehingga hati mereka tunduk kepadanya Allah
menjelaskan bahwa yang demikian itu menjadi keadaan mereka hingga mereka mati
atau di timpa azab. Yang hakekatnya yang tidak dapat di gambarkan . setelah itu
Allah mengambil keputusan diantara para hambanya lalu dia memasukkan orang yang
beriman dan beramal sholeh ke dalam surga yang penuh kenikmatan dan membalas
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya . sedang mereka dalam keadaan ragu
terhadap risalah rasulnya dengan azab yang menghinakan . sebagai balasan yang
setimpal dengan kekotoran dan pengotoran mereka terhadap dirinya sendiri dengan
akidah yang menyimpang dan perbuatan yang buruk.[7]
Dari ayat-ayat di atas mengandung nilai
pendidikan sebagai berikut:
1. Dengan janji dan ancaman bisa dijadikan metode dalam meningkatkan belajar anak didik.
2. Mengajarkan bahwa perbuatan sekarang menentukan masa depan, jika sekarang
sungguh-sungguh maka dia akan berhasil, jika sekarang bermalas-malasan maka
akan gagal. Jika sekarang melakukan amal sholeh maka kelak akan masuk surga,
namun jika sekarang melakukan kemaksiatan maka kelak akan masuk neraka.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Surga dan neraka adalah janji Allah kepada orang-orang
Mukmin dan Kafir. Sedangkan Allah Swt tidak akan
pernah mengingkari janji-janji-Nya.
2. Perbuatan-perbuatan yang baik juga bisa menutupi dan mengapuskan
kesalahan-kesalahan pada masa lalu, sekaligus merupakan jalan untuk memperoleh
pahala dan balasan Allah Swt.
3. Dengan janji dan ancaman bisa dijadikan metode dalam meningkatkan belajar anak didik.
4. Mengajarkan bahwa perbuatan sekarang menentukan masa depan, jika sekarang
sungguh-sungguh maka dia akan berhasil, jika sekarang bermalas-malasan maka
akan gagal. Jika sekarang melakukan amal sholeh maka kelak akan masuk surga,
namun jika sekarang melakukan kemaksiatan maka kelak akan masuk neraka.
B. Saran
Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sagat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maragi, Ahmad Mustofa.
1993. Tafsir Al-Maragi, Terjemahan Bahrun Abu Bakar dkk.
Semarang: PT. Karya Toha Putra.
[1] http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-al-maidah-ayat-7-14. di
akses pada tgl 20 oktober 2015, jam 10:36
[2] Ahmad mustofa al-maraghi. Tafsir al maraghi . (semarang: pt karya toha putra 1989 )Hal.
[3] http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-nisa-ayat-56-63. di akses pada tgl. 20 oktober 2015, jam 10: 11
[6] http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-hajj-ayat-42-57. di akses pada
tgl.20 oktober 2015 jam 10.08